Kamis, 25 Juni 2009

Gara2 Facebook di blokir

Gara-gara keranjingan Facebook, Ti dan temen-temen lainnya di kantor jadi sering ber Facebook ria saat jam istirahat maupun saat jam kerja kalau lagi nggak sibuk, akhirnya server pun mem-blokir akses ke facebook...
Huuu...hu...sedihnya..., sekarang jadi nggak bisa sering-sering berFB deh... abis berarti kan mesti keluar pulsa sendiri or mesti repot-repot dateng ke warnet dulu...
Nyebelin..., padahal temen-temen FBku juga udah banyak, kan ribet juga kalo jarang-jarang disapa ntar pada ngambek lagi...
Udah gitu, jadi terhambat juga kan nyari tahu tentang someone special itu..., coz hanya lewat FB Ti bisa komunikasi ma dia...

Selasa, 16 Juni 2009

facebook oh facebook

Dimana-mana orang rame ngomongin facebook. Kadang banyak juga yang sampe lupa waktu sekedar untuk buka facebook. memang teknologi yang satu ini bikin banyak orang kecanduan.
Ti juga termasuk pengguna FB sih, tapi nggak mau lah kalo sampe dibilang kecanduan, sehari nggak buka FB juga toh nggak akan mati.
Biar pun begitu, banyak juga sih manfaat yang Ti dapat dari situs pertemanan yang lagi booming ini. Salah satunya Ti bisa ketemu lagi sama teman-teman lama Ti yang udah lama loose contact. Meski hanya lewat dunia maya, setidaknya silaturahim yang sempat terputus bisa terajut kembali.
Buat teman-teman yang memang masih sering berhubungan, FB juga jadi salah satu media komunikasi alternatif yang bagus. Apalagi di sini kita juga bisa berkirim foto atau video (kalo lewat HP kan ngirimnya mahal tuh...)
Btw, kemarin Ti juga udah ketemu sama teman-teman SMA yang memang udah lama banget nggak ketemu...
Lebih hebohnya lagi..., Ti berhasil nemuin FBnya someone special di masa lalu Ti. Awalnya sih ga berani nge-add, tapi akhirnya demi mengobati rasa penasaran di add juga... dan seneng banget waktu besoknya dia meng-confirm request Ti...
Ti nggak berharap apa-apa koq darinya, hanya sekedar ingin mengetahui kabarnya saat ini setelah 11 tahun lebih kita loose contact... Jadi lewat FB Ti bisa tahu seperti apa dia sekarang, bagaimana teman-temannya, dan kegiatannya, tentu aja cuma dari apa yang ia tulis dan share. Tapi buat Ti, sekedar bisa melihatnya lagi di dunia maya pun sudah membuat Ti benar-benar merasa senang.

Senin, 15 Juni 2009

Indonesia gagal raih gelar di Singapore Open

Akhirnya Indonesia gagal untuk merebut satu gelar pun dari Super Series Singapore Open 2009, setelah dua wakil Indonesia kalah menghadapi lawan mereka di partai final kemarin. Dua wakil Indonesia yang berlaga adalah Gracia Polly – Krisanda Prameswari dan Markis Kido – Hendra Setiawan.
Pasangan ganda putri Indonesia harus tumbang di tangan pasangan China, Zhao Ting Ting dan Zhang Yu Wen dengan straight set. Meski kalah, namun perlawanan yang diberikan Grace dan Krisanda sangat baik, mereka sudah mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. Kejar-mengejar angka pun sempat terjadi dan pasangan China tidak pernah mendapatkan angka dengan mudah.
Berbeda di sektor ganda putra, Markis – Hendra seperti berada pada level anti klimaksnya saat berhadapan dengan pasangan Inggris Nathan Robertson – Anthony Clark. Markis – Hendra lebih sering melakukan kesalahan sehingga dengan mudah dipecundangi lawannya.
Meski sedih dengan kekalahan tim Indonesia, Ti masih menaruh harapan semoga mereka bisa berjaya pada Super Series Indonesian Open 2009 yang akan berlangsung mulai Selasa besok.

Selasa, 09 Juni 2009

Refreshing & Ri'lah

Menatap luasnya laut lepas, dan ombak yang berkejaran di tepi pantai. Menikmati desir semilir angin, dan hamparan pasir putih yang berkilau diterpa terik sinar mentari. Tawa riang orang-orang yang berenang atau sekedar bermain-main air mengalunkan nada-nada tak beraturan yang anehnya justru memperindah harmonisasi simfoni alam. Keindahan lukisan alam dari Sang Pencipta membuatku tak pernah cukup untuk berhenti memandangnya. Aku masih berdiri, menatap keindahan itu, menyerap semua sinyal yang masih bisa kuserap dengan seluruh panca inderaku.
Di tengah hamparan kebesaran Ilahi, sejenak kutundukkan hati, kurenungkan segala nikmat yang telah Kau berikan kepadaku. Subhanallah, betapa agungnya ciptaanMu, betapa sempurnanya karuniaMu. Di sini, aku merasa kecil, kecil sebagai makhlukMu yang paling sempurna sekali pun. Ampuni aku pemberiKu bila seringkali aku mengeluh dan kurang bersyukur atas semua anugerahMu. Maafkan aku PenciptaKu bila sering aku melalaikanMu dalam kesenanganku dan mencariMu di kala aku bersedih.

***

Hari Ahad kemarin, Ti n' friends touring ke Kepulauan Seribu, tepatnya ke P. Untung Jawa. Subhanallah..., alamnya indah banget. Udah gitu untuk mencapainya juga nggak terlalu sulit. Dari pantai Tj. Pasir, hanya perlu 30 menit naik perahu motor. Awalnya agak ngeri juga harus menyeberang Laut Jawa, tetapi jiwa adventure Ti bisa mengalahkan rasa takut Ti jadi akhirnya Ti justru sangat menikmati perjalanan itu. Walaupun tak sedikit gelombang laut mengguncang perahu yang berlayar. Semua pengorbanan itu terbayar lunas saat Ti menginjakkan kaki di dermaga P. Untung Jawa. Pemandangan laut yang disuguhkan pulau itu sungguh memberikan pesona yang luar biasa.
Ditambah kebersamaan yang terjalin, suasana pun menjadi semakin hangat dengan canda tawa yang tercipta.
Laut..., selalu bisa membuatku merasa damai dan tenang. Seolah semua masalah dan gundah hati hanyut tersapu gelombang. Laut membuatku bisa merenungi kebesaran Ilahi dan kesempurnaan ciptanNya. Laut membuatku bisa membuang jauh keangkuhan diri dan bersyukur karena aku masih bisa menikmati semua keindahan ini.

Selasa, 02 Juni 2009

jerit hatiii

Ti lagi sebel....
Pagi ini Ti dapat SMS dari Enchep, sahabat Ti yang tinggal di Pati City, dia bilang kalau dari kemarin dia lagi ada di Jakarta, terus hari ini rencananya mau ke Astra, Cikarang dan nanti malam dia udah balik ke Pati by plane. Truz dia minta maaf karena belum bisa main ke tempat Ti...
Uh, sebel banget..., selalu aja Ti dapat beritanya kalo dia ada di Jakarta, tapi belum pernah sekali pun dia bisa mampir ke tempat Ti.
Tapi ya sudahlah, mau diapain lagi... nyatanya dia memang nggak sempat koq. Lagi pula dia ke Jakarta itu juga untuk urusan kerjaan bukan untuk liburan. Mungkin aja kali lainnya kami akan ketemu lagi.

Oh iya, btw tadi malam Ti mimpi mengenaskan. Masa mimpinya Ti mau jajan tapi uang yang Ti punya kurang, he..he... malu-maluin aja. Pas Ti cerita ke teman, katanya itu tanda-tanda nggak punya duit. He...he.. emang bener tuh, soalnya belom gajian nih... tanggal segini kan lagi kere-kerenya. Tapi kayanya nggak sampe segitunya juga kalleee....

The Kite Runner

The Kite Runner
Khaled Hossaini
Pustaka Mizan
Jakarta, 2008
490 halaman

“Kadang sesuatu yang terjadi dalam satu hari atau bahkan beberapa hari pada hidup kita, bisa mengubah keseluruhan hidup kita.” - Khaled Hossaini.
Sepenggal kalimat tersebut mungkin mewakili jalinan cerita di dalam novel ini. The Kite Runner adalah cerita tentang persahabatan, pengkhianatan, ketakutan, dan penebusan dosa. Cerita bermula dari persahabatan yang indah antara anak majikan dengan anak pembantu, Amir dan Hasan, lantas sebuah pengkhianatan terjadi dikala Amir yang karena ketakutannya meninggalkan Hasan di tengah sebuah bahaya. Rasa bersalah pun menghantui Amir, dan karena rasa takut pula akhirnya Amir memfitnah Hasan hingga ia dan ayahnya harus keluar dari rumahnya.
Setelah terjadi revolusi di Afghanistan, Amir dan ayahnya pun meninggalkan tanah airnya dengan segala harta serta kenangannya untuk mengungsi dan memulai hidup baru di Amerika.
Tahun-tahun berlalu, hingga suatu hari ayah Amir meninggal dunia dan mengungkap sebuah rahasia kelam yang selama hidupnya selalu ditutupi. Rahasia itu pula yang akhirnya membawa Amir kembali ke tanah airnya untuk mencari Hasan dan keluarganya. Dengan dipenuhi rasa bersalah dan sebuah keinginan untuk menebus kesalahannya Amir pun rela mempertaruhkan hidupnya di tengah kancah revolusi Afghan yang masih memanas.
Dikemas secara apik dalam alur masa lalu yang indah mengambil setting di Afghanistan sebelum masa revolusi dengan deskripsi alam dan budaya yang begitu memikat, sangat kontras dengan keadaannya setelah pecahnya revolusi. Jalinan cerita di dalamnya membuat diri sulit untuk menahan rasa penasaran untuk melanjutkan lembar demi lembar kisahnya. Dibangun dengan karakter penokohan yang kuat, terbukti Khaled mampu menarik pembacanya untuk masuk terhanyut ke dalam alur ceritanya. Tak heran bila novel ini telah menjadi best seller internasional dan mendapatkan beberapa penghargaan.