Minggu, 31 Mei 2009

mingguan

Hari Minggu malah ngenet... bukan jalan2 buat refreshing.
Tapi ngenet juga bisa jadi alternatif refreshing, kan jalan2 juga tapi di dunianya Luna Maya eh maksudnya di dunia maya gitu...

Kamis, 28 Mei 2009

lagi sedih

friends..., Ti lagi sedih ney..., abis tadi pagi nonton final Liga Champion eh ternyata yang menang Barca. Padahal kan Ti pendukung MU..., mana kalahnya telak pula, 2 - 0.
Memang sih, Barca permainannya lebih bagus dan dominan. Terbukti kehilangan beberapa pemain inti di lini belakang nggak membuat mereka kebobolan. Justru MU yang nggak bisa mengembangkan permainan, karena lini tengah dikuasai el Barca.
Ya udahlah, memang Messi keren abiez dah....
So Congrats buat Barca!!!

Senin, 25 Mei 2009

How an Ordinary Woman Can Have an Extraordinary Life

How an Ordinary Woman Can Have an Extraordinary Life
Resep Bahagia untuk Kaum Perempuan
Joy Weston
PT. Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2005
212 halaman (21x14)

Buku ini mengupas tentang rahasia untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Di buku ini, Weston menuliskan koleksi kisah nyata yang diolah dengan perenungan dan saran-saran yang berasal dari pengalamannya. Ia menuliskannya dengan cara yang humoris untuk mengubah masalah negatif menjadi solusi positif dan berdampak baik bagi hidup kita.
Sambil memperhatikan bebagai masalah seperti kepercayaan diri, ketakutan, kemarahan, hubungan, citra diri, dan pemenuhan hidup, Weston menunjukkan bahwa intinya bukanlah apa yang Anda miliki, tetapi bagaimana Anda memilih dan mengamati apa yang Anda miliki untuk Anda manfaatkan bagi kesuksesan hidup Anda. Bahwa kualitas hidup Anda ditentukan dan diciptakan oleh pikiran Anda.
Buku ini memberikan motivasi dan inspirasi bagi Anda dalam berjuang meraih hidup yang LUAR BIASA

The Firm

The Firm (Biro Hukum)
John Grisham
PT. Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2001
709 halaman (18x11)

The Firm adalah novel John Grisham yang pertama diterbitkan, meski sebenarnya ini bukan novel pertamanya. Novel ini menceritakan seorang lawyer bernama Mitch McDeere, yang merupakan salah satu lima besar di Harvard Law School. Dengan prestasinya ini, banyak tawaran pekerjaan mengalir dari biro-biro hukum terbaik di Amerika. Dari sekian banyak pilihan, akhirnya ia memilih biro hukum Bendini, Lambert & Locke di Memphis.
Ketika ia memutuskan bekerja di biro hukum tersebut, ia mengira jalan menuju kesuksesan telah terbuka bagi dirinya dan istrinya, Abby. Biro itu membelikan BMW untuknya, membayar semua pinjamannya, dan membantunya membeli rumah serta dekorasinya. Seharusnya ia ingat, tak ada yang gratis di dunia ini.
Belum lama ia bekerja, tiba-tiba seorang agen FBI menemuinya, dan meminta bantuannya untuk menyelidiki biro hukum itu. Mereka mencurigai bahwa biro hukum itu hanyalah kedok dari sekian banyak bisnis ilegal yang dijalani biro hukum itu, seperti peredaran narkoba dan money loundry. Mitch pun terjepit diantara dua pilihan, ia harus membuat keputusan kalau ingin tetap hidup. Namun ia tak pernah menyangka bila keputusan yang diambilnya membawanya pada sebuah bencana...
Sebagai seseorang yang pernah menjalani kehidupan sebagai lawyer, Grisham membuat alur dalam novel ini begitu mengalir. Setiap babnya mampu menarik rasa penasaran untuk terus mengikuti kelanjutan ceritanya. Juga kejutan-kejutan kecilnya yang menegangkan, membuat novel layak untuk dinikmati pencinta novel action. Tak heran jika novel ini mejadi best seller dan telah difilmkan dengan bintang utama Tom Cruise.

reunion with dhie2

Hai friends...,
Kemarin jadi hari Ahad yang menyenangkan buat Ti. Ti ketemu sama Dhian, yang biasanya Ti panggil Dhie2, salah satu sahabat Ti di kampus. Seneng bangetz, coz kami memang udah lama nggak ketemu. Kebetulan kemarin dia lagi di Jakarta, setelah ngantar adiknya yang mau berangkat ke Pangkal Pinang, Kepri. Begitu tau, nggak Ti sia-siakan dunx... meskipun cukup jauh jarak Bekasi-Tebet, Ti sempatkan main ke sana.
Setelah 1 jam perjalanan lebih dari rumah, Ti nyampe juga di Appartment Cassablanca. Tapi bukan disitu dia tinggalnya, melainkan di Jl. Subur Ujung, masih masuk ke dalam dari situ. Berhubung Ti lupa jalan masuknya, Ti urungkan keinginan buat naik bajaj atau ojek ke sana. Alih-alih, Ti telepon dia untuk minta jemput. Ya Tuhan...., yang ada mail box terus. Mana Ti nggak tau no. telepon lain yang bisa Ti hubungin. Untungnya 10 menit berikutnya (sampai dihitungin) no.nya udah aktif lagi. Langsung deh Ti telepon lagi, bilang kalo Ti udah di jalan di samping Appartment Cassablanca. Terus Ti disuruh tunggu sebentar, dan dia langsung menuju ke tempat Ti.
Memang menunggu itu pekerjaan yang paling bikin bete. Nggak tau berapa menit, setiap motor atau mobil yang lewat Ti lihatin terus, masih juga bukan Dhian.
Setelah agak lama, akhirnya sebuah Avanza biru berhenti tepat di depan Ti. Ternyata Dhian sama Mas Iin, Mba Desy dan Hafiz - kakak dan keponakannya Dhian. Begitu masuk mobil, malah diajak ke Istora Senayan dulu katanya mau lihat Bee Science Expo, acara pameran edutainment. Sayang karena tiketnya ada lima.
Sesuai banget sama janji di awal, kami memang nggak berlama-lama di sana. Setelah keliling sebentar, langsung keluar lagi. Habis itu malah nunggu Hafiz yang sibuk main-main. Sekitar jam 12.00 kami pun meninggalkan kawasan Senayan.
Berhubung sudah ada panggilan alam dari perut yang lapar, akhirnya di daerah Pasar Rumput, belok dulu ke warung soto Bogor. Makan siang pakai soto daging, nyam...nyam... enak banget, apalagi kondisi perut lapar dan makannya bareng-bareng, jadi terasa tambah nikmat.
Kira-kira jam 13.30 sampai di rumah. Ngobrol-ngobrol dulu, sama Budhe dan ayahnya Dhie2. Nggak lama, setelah istirahat sebentar, kami jalan lagi. Kali ini sama Budhe. Perginya ke pasar buat beli oleh-oleh. Ternyata hujan deras banget. Untungnya sih nggak basah kuyup, karena kami udah ada di dalam pasar.
Setelah puter-puter dan dapat semua yang mau dibeli, kami pun pulang ketika azan Ashar berkumandang.
Sampai di rumah, Ti ngobrol-ngobrol lagi sama Dhie2. Cerita macam-macamlah, termasuk juga berita seputar teman-teman di Solo. Wah, kayaknya seharian bareng juga belum bisa menuntaskan rasa kangen kami. Sayangnya Dhie2 udah harus balik ke Solo malam harinya. Tadinya Ti mau ngantar dia sekalian ke Stasiun Senen, tapi malah Dhie2 yang khawatir kalau nanti Ti kemalaman di jalan. Akhirnya jam 5.30-an Ti pamit pulang.
Oooh..., perpisahan memang selalu bikin perasaan Ti nggak nyaman. Antara senang udah bisa ketemu dan sedih karena pertemuan itu harus berakhir. Tapi biar bagaimanapun, sekarang kami punya tanggungjawab dan hidup yang berbeda. Ti harus bersiap untuk kembali beraktivitas dengan pekerjaan Ti. Begitu juga Dhie2 dengan pekerjaannya di Klaten.
Ti hanya berharap, biar pun jarak dan waktu telah terbentang diantara kami tak kan menghalangi jalinan persahabatan yang telah lama kami bina. Semoga persahabatan ini untuk selamanya, friendship forever.

Rabu, 20 Mei 2009

taaruf

haiii frends...
Meski awalnya canggung untuk nulis dan berbagi di blog, tapi Ti coba juga. Siapa tau bisa ketularan tenar gara-gara blog kaya Radhitya "kambingjantan", if I'm lucky..
Tapi nggak cuma sekedar ikut-ikutan doang sih..., karena memang sebelumnya Ti biasa nulis semua kegiatan, masalah, kebahagiaan, dan kesedihan Ti di diary Ti. Tapi sekarang nulisnya di blog.
Sering-sering kunjungin blog aku ya..., Ti pastiin deh akan ada posting2 menarik buat kamu simak. Meski tampilannya sekarang masih sederhana, tapi Ti lagi belajar neh buat bikin blog ini jadi menarik...